Geliat Pagi Pasar Kethembreng Randusari
Radardesa. Jarum jam baru menunjukkan sekitar pukul 05.00 pagi. Sebagian orang mungkin masih ada yang terlelap dalam tidurnya. Namun, orang-orang itu, dari penjuru desa sudah mulai berdatangan menggelar barang dagangannya di pinggir jalan raya. Mereka itu para pedagang skala mikro yang berjualan di pasar Kethembreng desa Randusari Kecamatan Pagerbarang Kabupaten Tegal.Di lokasi tersebut, tak ada bangunan pasar, mereka hanya menggelar dagangan di kanan-kiri jalan raya jurusan Jatibarang - Balapulang, persisnya di RT 02 RW 03 Desa Randusari. Masyarakat sekitar menyebutnya pasar pagi, namun banyak juga yang menyebutnya pasar Kethembreng. Dalam bahasa lokal, kethembreng artinya sebentar,
Mengapa dinamakan pasar kethembreng? Karena memang aktivitas pasar hanya berlangsung sebentar, tak lebih dari 3 jam. Para penjual yang ada disitu,sudah membubarkan diri antara jam 08.30 hingga 09.00, Setelah itu tak ada aktivitas perdagangan lagi layaknya sebuah pasar.
Namun demikian, meskipun kegiatan pasar hanya berlangsung sebentar, puluhan orang terlanjur menggantungkan tempat itu sebagai mata pencahariannya. Bukan hanya warga sekitar lokasi yang telah menjadikannya sebagai pasar, namun ada beberapa orang pedagang datang dari lain kabupaten, yakni Brebes.
Sri Sulastri misalnya, salah seorang pedagang tempe dan tahu di pasar tersebut, sudah datang ditempat pangkalan dagangannya sejak jam 6 pagi. Wanita asal Desa Surokidul Kecamatan Pagerbarang Kabupaten Tegal itu mengaku paling tidak mengantongi laba sekitar 50 ribu rupiah. " Lumayan, daripada kuli di sawah," ujarnya***
Mengapa dinamakan pasar kethembreng? Karena memang aktivitas pasar hanya berlangsung sebentar, tak lebih dari 3 jam. Para penjual yang ada disitu,sudah membubarkan diri antara jam 08.30 hingga 09.00, Setelah itu tak ada aktivitas perdagangan lagi layaknya sebuah pasar.
Namun demikian, meskipun kegiatan pasar hanya berlangsung sebentar, puluhan orang terlanjur menggantungkan tempat itu sebagai mata pencahariannya. Bukan hanya warga sekitar lokasi yang telah menjadikannya sebagai pasar, namun ada beberapa orang pedagang datang dari lain kabupaten, yakni Brebes.
Sri Sulastri misalnya, salah seorang pedagang tempe dan tahu di pasar tersebut, sudah datang ditempat pangkalan dagangannya sejak jam 6 pagi. Wanita asal Desa Surokidul Kecamatan Pagerbarang Kabupaten Tegal itu mengaku paling tidak mengantongi laba sekitar 50 ribu rupiah. " Lumayan, daripada kuli di sawah," ujarnya***
0 Response to "Geliat Pagi Pasar Kethembreng Randusari"
Posting Komentar