15 Tahun Lebih Siswa SDN 02 Cikandang Belajar di Kelas Bersekat, Bupati Kuningan Diminta Respon Atasi Masalah itu
Radardesa-Kuningan,
Selama 15 tahun lebih siswa SDN 02 Cikandang Kecamatan Luragung terpaksa harus belajar di ruangan kelas bersekat. Kondisi itu terjadi sehubungan bantuan pengadaan ruangan kelas baru (RKB) dari pemerintah baik pusat maupun daerah tidak pernah diterima. Padahal beberapa kali pihak sekolah tersebut sudah mengajukan permohonan kepada pemerintah melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kuningan.
Demikian disampaikan salah seorang orang tua siswa yang tidak mau disebutkan namanya ketika ditemui radardesa disalah satu tempat di Dusun Cipaheut Desa Cikandang belum lama ini.
Menurutnya, hampir seluruh orang tua siswa merasa sangat kecewa putra-putrinya harus belajar di ruangan yang disekat dinding dari kayu lapis (red.triplek)."Anak-anak siswa kelas 2 dan 3 tiap hari belajar di dalam satu ruangan yang hanya dibatasi sekatan serupa itu,"katanya.
Dia prihatin dengan kondisi yang dialami anak-anaknya saat mengikuti pembelajaran. Dapat dibayangkan sambungnya, para siswa tidak akan bisa menerima materi pengajaran dengan baik dari guru karena suara guru akan bercampur satu sama lain dengan ruangan di sebelahnya."Keadaan ini sudah dibiarkan belasan tahun lamanya,"tandas pria paruh baya ini.
Sehubungan itu dirinya beserta seluruh orang tua siswa berharap pemerintah daerah dapat memperhatikan secara serius masalah yang dialami sekolah yang berlokasi di Dusun Cipaheut ini."Bupati Kuningan diminta turut merespon atasi masalah itu,"pintanya berharap. Dia prihatin sambungnya, ditengah kegemilangan berbagai prestasi dunia pendidikan Kuningan yang berhasil dipetik, ternyata didalam masih ada kegiatan belajar mengajar seperti ini.
Menanggapi hal itu, saat dikonfirmasi radardesa di ruangan kerjanya pada Selasa (08/12) lalu, Kepala SDN 02 Cikandang, Toto Suryanto membenarkan jika di sekolahnya ada satu ruangan kelas yang disekat menjadi dua."Kami tidak memiliki ruangan kelas lagi sehingga solusinya terpaksa harus membelah satu ruangan menjadi 2 kelas,"terang Toto.
Dia menjelaskan, informasi dari kepala sekolah sebelumnya, pihak sekolah pernah beberapa kali mengajukan permohonan kepada pemerintah melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga."Namun sampai sekarang bantuan RKB yang sangat dibutuhkan belum kami terima,"ucap pria yang baru bertugas pada SDN 02 Cikandang mulai Agustus lalu ini. Ironisnya kata Dia, malah beberapa sekolah yang nampak sudah cukup ruangan kelasnya bisa memperoleh bantuan RKB tersebut.
Sementara itu ketika ditemui radardesa beberapa hari lalu, Kepala UPTD Pendidikan setempat Ence Sopandi mengungkapkan penyaluran bantuan RKB terhadap sekolah biasanya mempertimbangkan standar pelayanan minimum (SPM) kegiatan belajar mengajar."Jumlah siswa mengikut SPM per kelas sejumlah 32 siswa,"tandasnya. Jadi kemungkinan kegagalan SDN 02 Cikandang yang siswanya memang relatif sedikit menerima bantuan RKB tersebut salah satunya karena ada alasan dari sisi itu.
Namun demikian Dia menegaskan, kondisi yang dialami siswa di sekolah itu akan diupayakan dapat ditangani dalam program RKB ke depan."Kami akan mengupayakan masalah yang ada di sekolah ini dapat segera diatasi,"ucapnya.
Terpisah, Camat Luragung, Beni Prihayatno selaku pembina wilayah ketika dimintai komentarnya merespon, persolan yang melilit salah satu sekolah di daerah binaannya itu akan segera dikoordinasikan kepada Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten setempat."Terima kasih informasinya dan kami akan segera melakukan koordinasi juga dengan UPTD Pendidikan disini,"pungkasnya. * nacep s.
0 Response to "15 Tahun Lebih Siswa SDN 02 Cikandang Belajar di Kelas Bersekat, Bupati Kuningan Diminta Respon Atasi Masalah itu"
Posting Komentar