Bupati Turut Berduka Atas Tenggelamnya Anak Panti Pencuci Daging Kurban
Radardesa-Brebes. Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE menyatakan turut berduka cita atas meninggalnya 5 anak penghuni Panti Asuhan Muslimat Kauman Brebes yang tenggelam di Sungai Pemali saat mencuci jeroan daging Kurban, Senin (12/9).
Ke lima anak yang tewas antaranya, Mustain (17) dan Ubaidillah (16), keduanya warga Manggis RT 02/ RW 3 Kecamatan Sirampog. Korban lainnya, Sandi (13) warga Siasem kecamatan Wanasari, RT 09/RW 01, Kamaludin (13) warga Dukuh Bugel Kelurahan Pasarbatang Kecamatan Brebes RT 09/RW 09, dan Andre Bimantoro (14) warga Desa Pamungkang, Mundu Kabupaten Cirebon Jawa Barat.
Musibah ini, kata Idza, harus menjadi keprihatinan bersama karena mereka merupakan putra putrid terbaik Brebes yang tengah menempuh pendidikan yang dititipkan di Panti Asuhan. Dia juga mengingatkan kepada masyarakat untuk waspada dengan tidak bermain-main diarena sungai yang deras, apalagi tidak bisa berenang.
“Kepada panitia Kurban, saya harap agar tidak mencuci jeroan di sungai karena sangat membahayakan,” tegas Bupati usai takjiyah di rumah korban Sandi (13) Warga Siasem kecamatan Wanasari, RT 09/RW 01 dan Andre Bimantoro (14) warga Desa Pamungkang, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon Jawa Barat.
Bupati juga bertakjiyah ke rumah duka Kamaludin (13) warga Dukuh Bugel Kelurahan Pasarbatang Kecamatan Brebes RT 09/RW 09.
Idza memberikan santunan kematian kepada keluarga kelima orang korban masing-masing Rp 1 juta rupiah.. “Karena anak-anak pantai sering mengisi pengajian di pendopo, pada hari ke-7, di pendopo juga akan kami adakan acara tahlilan dan doa bersama untuk 5 almarhum tersebut,” tuturnya.
Sebagaimana diketahui 5 anak penghuni Panti Asuhan Putra Muslimat Kampung Kauman Kecamatan Brebes ini. Mereka meninggal hampir bersamaan ketika tenggelam usai mencuci jeroan kambing hewan kurban Idul Adha di sungai Pemali, Senin siang (12/9/2016).
Lokasi Kali Pemali tak jauh dari panti asuhan Muslimat Kauman Brebes sekitar 300 meter. Di sela mencuci jeroan tersebut, mereka bermaksud foto selfi dengan 2 anak, yakni Puriman (17) dan Dimas Ramadan (13) sebagai pihak yang memotret.
Namun naas melanda ke lima anak yang hendak selfi dengan latar belakang sungai Pemali itu. Entah kenapa, kelimanya terpeleset jatuh berbarengan ke sungai yang persis sebagai obyek selfi.
Karena kondisi sungai cukup dalam, ditambah tidak adanya yang bisa berenang, kelimanya terbawa arus dan tewas tenggelam.
Mengetahui hal tersebut 2 anak yang selamat, yakni Puriman dan Dimas kemudian berlari melapor ke induk semangnya kalau teman-temannya jatuh tenggelam di sungai. Laporan itupun berlanjut ke petugas penyelamatan.
Informasi dari Tim SAR Brebes, kelimanya ditemukan di radius 10 meter tempat kejadian, di bawah jembatan rel kereta api. “Setelah hampir lima jam pencarian, kelima anak ditemukan dalam keadaan tak bernyawa karena tenggelam,” ujar Ketua Tim SAR Brebes Ade Dani singkat. (Dade Humas)
Ke lima anak yang tewas antaranya, Mustain (17) dan Ubaidillah (16), keduanya warga Manggis RT 02/ RW 3 Kecamatan Sirampog. Korban lainnya, Sandi (13) warga Siasem kecamatan Wanasari, RT 09/RW 01, Kamaludin (13) warga Dukuh Bugel Kelurahan Pasarbatang Kecamatan Brebes RT 09/RW 09, dan Andre Bimantoro (14) warga Desa Pamungkang, Mundu Kabupaten Cirebon Jawa Barat.
Musibah ini, kata Idza, harus menjadi keprihatinan bersama karena mereka merupakan putra putrid terbaik Brebes yang tengah menempuh pendidikan yang dititipkan di Panti Asuhan. Dia juga mengingatkan kepada masyarakat untuk waspada dengan tidak bermain-main diarena sungai yang deras, apalagi tidak bisa berenang.
“Kepada panitia Kurban, saya harap agar tidak mencuci jeroan di sungai karena sangat membahayakan,” tegas Bupati usai takjiyah di rumah korban Sandi (13) Warga Siasem kecamatan Wanasari, RT 09/RW 01 dan Andre Bimantoro (14) warga Desa Pamungkang, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon Jawa Barat.
Bupati juga bertakjiyah ke rumah duka Kamaludin (13) warga Dukuh Bugel Kelurahan Pasarbatang Kecamatan Brebes RT 09/RW 09.
Idza memberikan santunan kematian kepada keluarga kelima orang korban masing-masing Rp 1 juta rupiah.. “Karena anak-anak pantai sering mengisi pengajian di pendopo, pada hari ke-7, di pendopo juga akan kami adakan acara tahlilan dan doa bersama untuk 5 almarhum tersebut,” tuturnya.
Sebagaimana diketahui 5 anak penghuni Panti Asuhan Putra Muslimat Kampung Kauman Kecamatan Brebes ini. Mereka meninggal hampir bersamaan ketika tenggelam usai mencuci jeroan kambing hewan kurban Idul Adha di sungai Pemali, Senin siang (12/9/2016).
Lokasi Kali Pemali tak jauh dari panti asuhan Muslimat Kauman Brebes sekitar 300 meter. Di sela mencuci jeroan tersebut, mereka bermaksud foto selfi dengan 2 anak, yakni Puriman (17) dan Dimas Ramadan (13) sebagai pihak yang memotret.
Namun naas melanda ke lima anak yang hendak selfi dengan latar belakang sungai Pemali itu. Entah kenapa, kelimanya terpeleset jatuh berbarengan ke sungai yang persis sebagai obyek selfi.
Karena kondisi sungai cukup dalam, ditambah tidak adanya yang bisa berenang, kelimanya terbawa arus dan tewas tenggelam.
Mengetahui hal tersebut 2 anak yang selamat, yakni Puriman dan Dimas kemudian berlari melapor ke induk semangnya kalau teman-temannya jatuh tenggelam di sungai. Laporan itupun berlanjut ke petugas penyelamatan.
Informasi dari Tim SAR Brebes, kelimanya ditemukan di radius 10 meter tempat kejadian, di bawah jembatan rel kereta api. “Setelah hampir lima jam pencarian, kelima anak ditemukan dalam keadaan tak bernyawa karena tenggelam,” ujar Ketua Tim SAR Brebes Ade Dani singkat. (Dade Humas)
0 Response to "Bupati Turut Berduka Atas Tenggelamnya Anak Panti Pencuci Daging Kurban"
Posting Komentar