Tak Kenal Maka Tak Sayang Menjadikan Solid TNI Rakyat
Banjarharjo, Tak kenal maka tak sayang, begitulah ungkapan yang sering kita dengar dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Jumat (30/09).
Ungkapan tersebut, sebagai sarana untuk menjalin komunikasi sesama anak bangsa, yang mungkin pada akhir-akhir ini kita jarang mendengar ungkapan tersebut. Apakah karena era globalisasi yang sangat pesat dengan kemajuan teknologi yang serba cepat dan canggih sehingga hal demikian semakin pudar dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara kita. Atau karena hal lain, seperti tidak adanya kepedulian dengan sesama dan hanya karena kepentingan sesaat yang mementingkan dirinya sendiri atau kelompoknya.
Ungkapan tersebut bukan mengandung unsur negatif yang apabila diucapkan kadangkalanya orang berpandangan dan beranggapan lain.
Sebagai aparat kewilayahan yang mengemban tugas pembinaan wilayah, hal ini menjadikan suatu hal yang penting dilakukan sebagai sarana komunikasi sosial bersama segenap komponen dan elemen masyarakat yang ada diwilayah.
Komunikasi sosial sebagai sarana mendekatkan diri kepada masyarakat agar kemanunggalan TNI-Rakyat terbina dan terjaga dengan baik untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan demi tetap tegaknya NKRI.
Demikian pula yang terjadi dalam program kegiatan TMMD Reg Ke-100 Kodim 0713/Bbs yang sedang berlangsung memasuki hari keempat gelaran TMMD di Desa Cikuya Kec.Banjarharjo Kab.Brebes.
Dengan senyum mengembang para prajurit Satgas TMMD Reg Ke-100 Kodim 0713/Bbs, sebelum menjalankan kegiatan saling berkomunikasi dengan warga masyarakat sekitar. Tidak hanya senyum atau tegur sapa dengan masyarakat, namun dalam kegiatannya selalu memberikan tempat pada warganya dengan berkumpul bersama.
Dihari keempat, seusai melaksanakan kegiatan, dengan cara yang mungkin belum ada ditempat lain, mereka duduk bareng secara berbaris dan bersaf bak sedang duduk di kendaraan. Mereka saling pijat guna mengendorkan otot-otot yang seharian berpacu mengerjakan pembangunan dalam TMMD.
Diselingi canda tawa dan gurauan menyertai mereka warga masyarakat tanpa ada rasa segan atau "pekewuh" berbaur bersama dengan prajurit TNI.
Apa yang diperlihatkan tersebut, sebagai sarana mendekatkan diri kepada rakyat sebagai prajurit TNI. TNI tanpa rakyat tidak ada artinya bagi bangsa Indonesia, begitu pula Rakyat tanpa TNI.
Jalinan kebersamaan yang telah dipupuk sebagai modal untuk persatuan dan kesatuan guna untuk mempertahankan keutuhan dan kedaulatan NKRI. Saling mengayomi, membantu dan bergotong royong guna untuj mengisi kemerdekaan agar bangsa Indonesia menjadi bangsa yang adil dan makmur serta menjadi bangsa pemenang. (W).
Ungkapan tersebut, sebagai sarana untuk menjalin komunikasi sesama anak bangsa, yang mungkin pada akhir-akhir ini kita jarang mendengar ungkapan tersebut. Apakah karena era globalisasi yang sangat pesat dengan kemajuan teknologi yang serba cepat dan canggih sehingga hal demikian semakin pudar dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara kita. Atau karena hal lain, seperti tidak adanya kepedulian dengan sesama dan hanya karena kepentingan sesaat yang mementingkan dirinya sendiri atau kelompoknya.
Ungkapan tersebut bukan mengandung unsur negatif yang apabila diucapkan kadangkalanya orang berpandangan dan beranggapan lain.
Sebagai aparat kewilayahan yang mengemban tugas pembinaan wilayah, hal ini menjadikan suatu hal yang penting dilakukan sebagai sarana komunikasi sosial bersama segenap komponen dan elemen masyarakat yang ada diwilayah.
Komunikasi sosial sebagai sarana mendekatkan diri kepada masyarakat agar kemanunggalan TNI-Rakyat terbina dan terjaga dengan baik untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan demi tetap tegaknya NKRI.
Demikian pula yang terjadi dalam program kegiatan TMMD Reg Ke-100 Kodim 0713/Bbs yang sedang berlangsung memasuki hari keempat gelaran TMMD di Desa Cikuya Kec.Banjarharjo Kab.Brebes.
Dengan senyum mengembang para prajurit Satgas TMMD Reg Ke-100 Kodim 0713/Bbs, sebelum menjalankan kegiatan saling berkomunikasi dengan warga masyarakat sekitar. Tidak hanya senyum atau tegur sapa dengan masyarakat, namun dalam kegiatannya selalu memberikan tempat pada warganya dengan berkumpul bersama.
Dihari keempat, seusai melaksanakan kegiatan, dengan cara yang mungkin belum ada ditempat lain, mereka duduk bareng secara berbaris dan bersaf bak sedang duduk di kendaraan. Mereka saling pijat guna mengendorkan otot-otot yang seharian berpacu mengerjakan pembangunan dalam TMMD.
Diselingi canda tawa dan gurauan menyertai mereka warga masyarakat tanpa ada rasa segan atau "pekewuh" berbaur bersama dengan prajurit TNI.
Apa yang diperlihatkan tersebut, sebagai sarana mendekatkan diri kepada rakyat sebagai prajurit TNI. TNI tanpa rakyat tidak ada artinya bagi bangsa Indonesia, begitu pula Rakyat tanpa TNI.
Jalinan kebersamaan yang telah dipupuk sebagai modal untuk persatuan dan kesatuan guna untuk mempertahankan keutuhan dan kedaulatan NKRI. Saling mengayomi, membantu dan bergotong royong guna untuj mengisi kemerdekaan agar bangsa Indonesia menjadi bangsa yang adil dan makmur serta menjadi bangsa pemenang. (W).
0 Response to "Tak Kenal Maka Tak Sayang Menjadikan Solid TNI Rakyat"
Posting Komentar