DANDIM TEGAL HADIRI PENANDATANGAN KERJASAMA ANTARA DIRJEN PERIKANAN DENGAN DPP HNSI
Tegal - Bertempat di Jalan Lingkar Utara (Jalingkut) Kel. Tegalsari Kec. Tegal Barat Kota Tegal, Dandim 0712/Tegal Letkol Kav Kristiyanto S.Sos menghadiri acara penandatanganan kerjasama antara Dirjen Perikanan Tangkap (DJPT) Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) dengan DPP HNSI dalam rangka peningkatan kesejahteraan nelayan dan pagelaran wayang kulit dengan lakon "Pandawa Layar" dengan dalang Ki Enthus Susmono yang diselenggarakan Dirjen Perikanan Tangkap (DJPT) hadiri kurang lebih 700 orang.
Hadir dalam kegiatan tersebut Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pujiastuti, Dirjen Perikanan Tangkap Sjarif Widjaja, Plt Wali Kota Tegal Drs. HM Nursholeh, M.MPd, Dandim 0712/Tegal Letkol Kav. Kristiyanto. S.Sos, Kapolres Tegal Kota AKBP Semmy Ronny Thabaa, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Tegal Endang Nursoleh, Ketua Umum Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Mayjen Pur. Dr. H Yusuf Solihin, Bupati Tegal (dalang) Ki Enthus Susmono
Dalam sambutan selamat datang dari Plt. Wali Kota Tegal Drs. H.M Nursoleh, M.MPd “mengatakan Mengapresiasi kegiatan ini karena menunjukan kecintaan terhadap seni budaya. Karena kalau bukan kita yang melestarikan maka siapa lagi. Kegiatan ini merupakan kejelian dari Kementrian mediator yang cukup efektif untuk menyampaikan pesan kepada publik”. Ucap Walikota
“Kami berharap nantinya dapat tersampaikan pesan terkait kebijakan pelarangan cantrang sehingga tidak ada miss komunikasi, saya yakin menteri punya grand desaign yang telah disiapkan sebagai imbas dari pelarangan alat tangkap”. Harapnya
“Sementara itu dalam sambutan dari ketua DPP HNSI sebenarnya ini tertulis, namun pelaksanaannya sejak berdirinya HNSI tahun 1973, selalu bermitra dengan Kementrian. Inilah moment sejarah bagi HNSI guna melakukan terus perjuangan untuk meningkatkan taraf hidup kaum nelayan di seluruh tanah air”. Ucap Ketua DPP HNSI Dr.H.Yusuf Solihin
Ada pun kebijakan pelarangan kapal asing masuk Indonesia yang baik untuk peningkatan kesejahteraan nelayan dan pelestarian lingkungan hidup.
Ketika ada permen nomor 2 tahun 2015, kita HNSI memprotes untuk memberikan ruang dan waktu kepada nelayan untuk melakukan transisi Pemerintah harus tegas, 1.270 masih ada sekitar 800an yang masih menggunakan cantrang. Kami berharap kerjasama ini bukan hanya tertulis saja namun dilapangan juga. Kita akan terjun ke lapangan untuk menyelesaikan sisa kapal yang masih menggunakan cantrang.
“Kita dari nelayan mendukung program kementrian sepanjang pro kepada nelayan. Kerjasama ini diharapkan akan diteruskan di seluruh Provinsi, Kabupaten/Kota. Kita ingin menginisiasi bagaimana TPI - TPI ini bisa dikelola oleh koperasi”.Harap Ketua DPP HNSI
Sambutan Menteri Kelautan dan Perikanan Ibu Susi Pujiastuti “mengatakan persoalan besar saya selesaikan satu persatu. Sekarang kapal nelayan sudah hampir tidak ada lagi, penenggelaman kapal asing telah mengusir sekitar 10.000 kapal. Memang ijin yang ada di kementrian hanya ada 1.500 namun banyak dimanipulasi”.Ucap menteri kelautan dan perikanan
“Saya melakukan pelarangan cantrang, itu agar nelayan mengganti alat tangkap yang ramah lingkungan. Dengan begitu pendapatan nelayan akan meningkat namun lingkungan akan tetap terjaga”. Tegas Susi
“Sejak adanya illegal fishing produksi ikan diperairan Indonesia menurun. Pengaturan alat tangkap ini sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan, Jabatan Menteri hanya politis bisa berhenti kapan saja. Kami hanya ingin memberikan warisan yang baik untuk anak cucu kita”. Jelasnya
Kita berantas ilegal fishing untuk menyelamatkan perairan indonesia. Industri kapal perikanan hanya untuk dalam negeri saja, sekarang saatnya beralih alat tangkap. Jangan sampai karena terprovokasi anda masih menggunakan alat tangkap yang merusak lingkungan. Kalau laut kita jaga, maka hasilnya akan melimpah. Tidak ada niat membuat aturan yang membuat susah para nelayan. Saya mohon sekali lagi dengan kesadaran untuk beralih alat tangkap
acara dilanjutkan dengan penandatanganan kerjasama untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan antara dirjen Perikanan Tangkap Syarif Widjaja dan Ketua DPP HNSI serta dilanjutkan dengan serah terima naskah perjanjian dan pementasan seni lukis dan tari serta diteruskan dengan penyerahan wayang kulit dari Menteri Kelautan dan Perikanan Ibu Susi Pujiastuti kepada dalang Ki Enthus Susmono dengan lakon "Pandawa Layar".
Hadir dalam kegiatan tersebut Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pujiastuti, Dirjen Perikanan Tangkap Sjarif Widjaja, Plt Wali Kota Tegal Drs. HM Nursholeh, M.MPd, Dandim 0712/Tegal Letkol Kav. Kristiyanto. S.Sos, Kapolres Tegal Kota AKBP Semmy Ronny Thabaa, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Tegal Endang Nursoleh, Ketua Umum Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Mayjen Pur. Dr. H Yusuf Solihin, Bupati Tegal (dalang) Ki Enthus Susmono
Dalam sambutan selamat datang dari Plt. Wali Kota Tegal Drs. H.M Nursoleh, M.MPd “mengatakan Mengapresiasi kegiatan ini karena menunjukan kecintaan terhadap seni budaya. Karena kalau bukan kita yang melestarikan maka siapa lagi. Kegiatan ini merupakan kejelian dari Kementrian mediator yang cukup efektif untuk menyampaikan pesan kepada publik”. Ucap Walikota
“Kami berharap nantinya dapat tersampaikan pesan terkait kebijakan pelarangan cantrang sehingga tidak ada miss komunikasi, saya yakin menteri punya grand desaign yang telah disiapkan sebagai imbas dari pelarangan alat tangkap”. Harapnya
“Sementara itu dalam sambutan dari ketua DPP HNSI sebenarnya ini tertulis, namun pelaksanaannya sejak berdirinya HNSI tahun 1973, selalu bermitra dengan Kementrian. Inilah moment sejarah bagi HNSI guna melakukan terus perjuangan untuk meningkatkan taraf hidup kaum nelayan di seluruh tanah air”. Ucap Ketua DPP HNSI Dr.H.Yusuf Solihin
Ada pun kebijakan pelarangan kapal asing masuk Indonesia yang baik untuk peningkatan kesejahteraan nelayan dan pelestarian lingkungan hidup.
Ketika ada permen nomor 2 tahun 2015, kita HNSI memprotes untuk memberikan ruang dan waktu kepada nelayan untuk melakukan transisi Pemerintah harus tegas, 1.270 masih ada sekitar 800an yang masih menggunakan cantrang. Kami berharap kerjasama ini bukan hanya tertulis saja namun dilapangan juga. Kita akan terjun ke lapangan untuk menyelesaikan sisa kapal yang masih menggunakan cantrang.
“Kita dari nelayan mendukung program kementrian sepanjang pro kepada nelayan. Kerjasama ini diharapkan akan diteruskan di seluruh Provinsi, Kabupaten/Kota. Kita ingin menginisiasi bagaimana TPI - TPI ini bisa dikelola oleh koperasi”.Harap Ketua DPP HNSI
Sambutan Menteri Kelautan dan Perikanan Ibu Susi Pujiastuti “mengatakan persoalan besar saya selesaikan satu persatu. Sekarang kapal nelayan sudah hampir tidak ada lagi, penenggelaman kapal asing telah mengusir sekitar 10.000 kapal. Memang ijin yang ada di kementrian hanya ada 1.500 namun banyak dimanipulasi”.Ucap menteri kelautan dan perikanan
“Saya melakukan pelarangan cantrang, itu agar nelayan mengganti alat tangkap yang ramah lingkungan. Dengan begitu pendapatan nelayan akan meningkat namun lingkungan akan tetap terjaga”. Tegas Susi
“Sejak adanya illegal fishing produksi ikan diperairan Indonesia menurun. Pengaturan alat tangkap ini sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan, Jabatan Menteri hanya politis bisa berhenti kapan saja. Kami hanya ingin memberikan warisan yang baik untuk anak cucu kita”. Jelasnya
Kita berantas ilegal fishing untuk menyelamatkan perairan indonesia. Industri kapal perikanan hanya untuk dalam negeri saja, sekarang saatnya beralih alat tangkap. Jangan sampai karena terprovokasi anda masih menggunakan alat tangkap yang merusak lingkungan. Kalau laut kita jaga, maka hasilnya akan melimpah. Tidak ada niat membuat aturan yang membuat susah para nelayan. Saya mohon sekali lagi dengan kesadaran untuk beralih alat tangkap
acara dilanjutkan dengan penandatanganan kerjasama untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan antara dirjen Perikanan Tangkap Syarif Widjaja dan Ketua DPP HNSI serta dilanjutkan dengan serah terima naskah perjanjian dan pementasan seni lukis dan tari serta diteruskan dengan penyerahan wayang kulit dari Menteri Kelautan dan Perikanan Ibu Susi Pujiastuti kepada dalang Ki Enthus Susmono dengan lakon "Pandawa Layar".
0 Response to "DANDIM TEGAL HADIRI PENANDATANGAN KERJASAMA ANTARA DIRJEN PERIKANAN DENGAN DPP HNSI"
Posting Komentar