Pemkab Tegal Raih Pangripta Nusantara Tingkat Nasional
Slawi. Radardesa.com.
Setelah kantongi tiket Pangripta Abipraya Jawa Tengah sebagai kabupaten terbaik
tingkat provinsi di bidang perencanaan pembangunan daerah, Pemkab Tegal raih
penghargaan bergengsi Pangripta Nusantara tingkat nasional dari Kementerian
Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas.
Penghargaan terbaik di bidang perencanaan dan
pencapaian daerah untuk kategori kabupaten ini diserahkan secara langsung
oleh Presiden RI Joko Widodo kepada Pjs Bupati Tegal Sinoeng N Rachmadi pada
pelaksanaan Musrenbangnas RKP 2019 di Hotel Sahid Jakarta hari Senin (30/4)
pagi tadi.
Menempati urutan terbaik kedua dari
penghargaan yang mengukur pencapaian rencana dengan manfaatnya bagi masyarakat
ini adalah Kabupaten Lombok Utara dan Kabupaten Banyuwangi sebagai terbaik
ketiga.
Dihubungi lewat sambungan telepon, Sekretaris
Daerah Kabupaten Tegal Widodo Joko Mulyono yang pada saat bersamaan sedang
menerima kunjungan Asisten Deputi Kewirausahaan Pemuda Kemenpora RI Imam
Gunawan di Slawi menyampaikan ucapan selamatnya atas prestasi ini. Joko
mengatakan, keberhasilan tersebut dicapai karena kerja keras semua pihak. “Ini
adalah bukti nyata sinergisitas antar sektor, antar SKPD dan partisipasi
masyarakat”, ujarnya. Joko mengakui, untuk mencapai tahapan ini tidak mudah,
perlu waktu yang tidak sebentar sampai kemudian program kegiatan Pemkab Tegal
bisa diukur dampak dan manfaatnya di masyarakat. “Contohnya Program Lair Olih
Akta Kelahiran dan Kartu Keluarga (LOAKK) yang perlu kerja kolaborasi
Disdukcapil, Dinkes, Rumah Sakit, Puskesmas hingga Camat dan Kades”, katanya.
Pun demikian dengan Program Daerah
Pemberdayaan Masyarakat (PDPM) di Dinkes imbuh Joko yang mulai banyak dirasakan
manfaatnya, termasuk Program Rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang dulunya
di Dispermasdes sekarang di Disperkimtaru. Bahkan program ini menurut Joko juga
tidak terlepas dari peran Pemdes dan sinergisitasnya dengan instansi lain
seperti Pemprov Jawa Tengah lewat bantuan keuangan rehab RTLH, jajaran
Kementerian PUPR lewat Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) serta
CSR perusahaan.
Mengakhiri pembicaraannya,
Joko menyampaikan bahwa dirinya baru saja mendapat informasi dari BPS
jika Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kab. Tegal meningkat dari 65,84 di
tahun 2016 menjadi 66,44 di tahun 2017 menurutnya, angka pertumbuhan ini lebih
tinggi dibandingkan pertumbuhan IPM Jawa Tengah.
Sementara ditemui di sela-sela acara
penerimaan penghargaan ini di Jakarta, Kepala Bappeda Kabupaten Tegal
Suharmanto menuturkan bahwa setelah lulus uji penilaian konsistensi dokumen
RKPD 2018 dengan RPJMD Kabupaten Tegal 2014-2019 di tingkat nasional, Pemkab
Tegal diundang untuk wawancara di Jakarta. Tidak tanggung-tanggung, tiga orang
guru besar ditunjuk oleh Bappenas sebagai tim penilai independen.
Ditanya soal materi wawancara tanggal 19 April
lalu, Suharmanto memaparkan beberapa capaian yang berhasil diraih dari
implementasi kebijakan pembangunan, mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan
hingga impact-nya di masyarakat. Selain menguraikan proses perencanaan
partisipatif, pria yang mengawali karir PNS-nya di Kabupaten Tegal sebagai staf
teknis di bidang pertanian ini juga memaparkan sejumlah capaian berarti di
Kabupaten Tegal. “Di bidang reformasi birokrasi, dicapainya opini Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP) atas laporan kinerja keuangan Pemda oleh BPK RI menjadi
salah satu bukti tercapainya target RPJMD kita dalam hal akuntabilitas”,
katanya.
Selain itu, impact dari
pelaksanaan RPJMD Kabupaten Tegal 2014-2019 dinilai cukup efektif dalam
menurunkan angka kemiskinan, tingkat pengangguran terbuka, menekan jumlah kematian
ibu dan anak hingga meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Senada dengan apa yang disampaikan Sekda, Suharmanto juga menuturkan, salah satu program inovasi unggulan daerah yang menarik perhatian tim penilai adalah PDPM. Program yang pada awal pelaksanaannya berorientasi pada penataan lingkungan permukiman kumuh dan bergeser menjadi program penuntasan pembangunan jamban keluarga sehat ini dinilai realistis untuk mencapai target Kabupaten ODF tahun 2019.
Senada dengan apa yang disampaikan Sekda, Suharmanto juga menuturkan, salah satu program inovasi unggulan daerah yang menarik perhatian tim penilai adalah PDPM. Program yang pada awal pelaksanaannya berorientasi pada penataan lingkungan permukiman kumuh dan bergeser menjadi program penuntasan pembangunan jamban keluarga sehat ini dinilai realistis untuk mencapai target Kabupaten ODF tahun 2019.
Selain itu ada pula program rehab RTLH yang
dari awal 2014 hingga akhir 2017 berhasil memugar sedikitnya 3.829 unit RTLH.
Dalam hal inovasi pelayanan publik yang
berkontribusi tinggi pada tahapan penilaian ini, Suharmanto memaparkan program
LOAKK, PSC 119, aplikasi PBB Online, Sistem Informasi Kesehatan Ibu dan Anak
(SIKIA), dan program penuntasan anak putus sekolah lewat gerakan Yuh Sekolah
Maning yang dimotori Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
Ditanya soal kesannya, Suharmanto mengatakan
penghargaan prestisius ini tentunya menjadi kebanggaan tersendiri bagi
masyarakat Kabupaten Tegal, setelah tahun sebelumnya Kota Slawi berhasil meraih
penghargaan nasional di bidang lingkungan hidup, yaitu Piala Adipura.
Suharmanto berharap, hal yang baik ini bisa diteruskan dan didukung oleh semua
pihak. * dasuki/hms
0 Response to "Pemkab Tegal Raih Pangripta Nusantara Tingkat Nasional"
Posting Komentar