MENGAJI DITENGAH OBYEK WISATA PRABAN LINTANG ( SEBUAH CATATAN PERJALANAN )
Bojong – radardesa.com, Pada Hari Ahad, 30 Desember 2018 Pimpinan
Ranting Muhammadiyah Tembokluwung Selatan mengadakan kegiatan wisata dakwah
dengan tujuan Praban Lintang sebuah destinasi obyek wisata dengan pemandangan
cukup indah yang baru dibuka pada bulan Januari 2018 yang lalu di kawasan hutan pinus.
Wisata Prabanlintang ini berada
di Desa Danasari, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal Mengenai arti dari
Prabanlintang sendiri yakni secara harfiah, “Praban” ini artinya merupakan
lokasi atau tempat dan “lintang” adalah bintang. Konon daerah wisata ini
merupakan tempat jatuhnya bintang ,Sekarang ini memang sedang booming banget,
berbagai destinasi kekinian yang muncul di berbagai daerah di Indonesia.
Tidak mau ketinggalan dengan
banyak daerah lainnya di Indonesia, Tegal juga berupaya memunculkan banyak
destinasi kekinian buruan para wisatawan, salah satunya destinasi wisata
Prabanlintang. Banyak hal yang ditawarkan di lokasi wisata Prabanlintang ini
seperti wahana bergelantungan dengan tali seperti tarzan dari pohon pinus yang
satu dengan yang lainnya, juga bisa menghabiskan waktu dengan selfie cantik di
berbagai spot yang sudah disediakan oleh pengelola. Ada tulisan Prabanlintang
yang Instagenic, deretan payung cantik, rumah pohon yang biasa digunakan untuk
berfoto dari ketinggian dan lain sebagainya. Dapat untuk memuaskan
hasrat berfoto-foto atau yang suka selfi dengan suasana alam yang
sejuk.
Kegiatan wisda PRM Tembok Luwung Selatan merupakan kegiatan rutin yang
diagendakan setiap tahun untuk melakukan kegiatan pengajian di tempat - tempat
wisata " Pengurus sudah memprogramkan kegiatan wisda diadakan setiap tahun yang didalamnya juga diadakan outbound untuk menjalin keakraban dan suasana
kebersamaan diantara pimpinan dan anggota" ujar Rikhanto selaku ketua pengajian
PERJALANAN YANG MENYEJUKAN
Untuk mencapai lokasi wisata praban lintang kami terbagi menjadi dua
rombongan menggunakan minibus milik Panti Putri Zaenab Masykur Tembok Banjaran
dan Mobil Mitsubishi Kuda milik Pimpinan Cabang Muhammadiyah Adiwerna,berangkat sekitar
pkl. 08.30 WIB sengaja kami melewati jalur arah jatinegara - Gantungan - Cerih
- Desa Danasari, sepanjang perjalanan kami sangat menikmati pemandangan alam
yang begitu hijau karena didukung cuaca yang cukup cerah.
Setelah kurang lebih menempuh perjalanan selama 1 jam kami sampai di lokasi
dan nampak sudah ramai dengan para pengunjung,namun kami merasa ada
sesuatu yang ganjil, kenapa sudah banyak pengunjung tapi obyek wisata pintu
masuk belum juga dibuka , untuk menjawab rasa penasaran kami juga menanyakan
kepada pengelola, dari penjelasan yang kami terima ternyata karena faktor cuaca
, memang saat itu kami sangat merasakan suasana yang cerah namun angin bertiup
cukup kencang sedang disitu banyak pohon pinus yang menjulang tinggi berderet
meliuk - liuk di terpa angin " kami lebih mengutamakan keselamatan
pengunjung, karena terpaan angin yng kencang dapat berakibat pohon tumbang atau
ranting - ranting yang patah maka kami mengambil keputusan untuk menutup
sementara obyek wisata sembari menunggu situasi aman" ujar
pengelola.
kami serombongan sempat ragu, akan tetap menunggu atau pindah lokasi, namun
akhirnya sembari kita menunggu obyek wisata dibuka kami adakan pengajian dulu
di area seputar obyek wisata yang dirasa aman, pengajian diiisi oleh ustad Isa
Herdiansyah hingga menjelang waktu sholat dhuhur, dan akhirnya setelah
pengajian berakhir kami melaksanakan sholat dhuhur dan atas ridho Allah SWT,
begitu selesai sholat angin sudah mulai mereda dan obyek wisata dibuka dan kamipun masuk ke
tengah - tengah obyek wisata yang begitu mempesona, dan untuk masuk tarif masih
sangat terjangkau dengan biaya tiket lima ribu rupiah per orang.
OUTBOUND DI TENGAH PRABAN LINTANG
“Coba semua kumpul berbaris membentuk lingkaran
besar” Perintah Ustad Isa
kepada peserta outbound
Ditengah – tengah area obyek wisata praban lintang kami rombongan anggota
ranting muhammadiyah Tembokluwung Selatan mengadakan kegiatan outbound yang
dipandu oleh ustadz Isa Herdiansyah.
Perintah selanjutanya kami disuruh berhitung namun disetiap kelipatan tiga
harus mengucapkan kata “BUM” bukan angka yang sebenarnya, dan kalau
salah peserta diberi hukuman berupa coretan di wajah dan ternyata dari perintah
ini berkali – kali tidak pernah selesai dalam menghitung selalu saja ada yang
salah dan kena hukuman.
Menurut Ustadz Isa dari perintah ini ada hikmah yang bisa diambil bahwa
kita harus dapat mempehatikan apa yang sedang dibicarakan oleh orang lain juga
melatih kosentrasi.
Permainan selanjutnya adalah mengantarkan sebuah alat lingkaran yang sering
dipakai pada permainan Hola Hop dengan
cara berantai dari ujung ke ujung dengan tangan bergandengan,dengan tujuan ada
kerjasama tim untuk berusaha mencapai tujuan yang utama.
Banyak permainan – permainan lain yang diperagakan oleh para peserta dan
semuanya mempunyai hikmah serta manfaat yang mendidik.
“ Kegiatan outbound sebenarnya sangat
menarik,disamping untuk refresing,olahraga,menjalin keakraban juga ada nilai –
nilai yang dapat diserap untuk kebaikan tim,organisasi,atau sebuah perkumpulan”
ujar Ustadz Isa
mengakhiri kegiatan siang itu.(iq)
0 Response to "MENGAJI DITENGAH OBYEK WISATA PRABAN LINTANG ( SEBUAH CATATAN PERJALANAN )"
Posting Komentar