Mitigasi Bencana Minimalisir Longsor Salem Brebes
Brebes, Radardesa.com – Trauma healing tanah longsor yang merenggut 18 jiwa (empat belum ditemukan) dan
belasan luka-luka, belum hilang di benak masyarakat Desa Pasirpanjang,
Kecamatan Salem. Kejadian berskala nasional ini
terjadi pada 22 Februari 2018 lalu, hal ini diungkapkan Bati Tuud
Koramil 13 Salem, Pelda Jahri. Sabtu malam (5/1/2019).
Dijelaskannya juga, sebelumnya Mahasiswa UGM Yogyakarta bersama BPBD
Provinsi Jateng dan Kabupaten, telah memasang EWS (Early Warning System) di
tiga tempat berbeda pasca kejadian tersebut, yaitu berlokasi di Bukit Labuan
Bulan (mahkota longsoran) dan Dusun Jojogan untuk mendeteksi pergerakan tanah,
sedangkan di Dusun Nangka Gede akan berbunyi apabila curah hujan lebat.
“Sirine EWS akan berbunyi jika terjadi pergerakan tanah di Labuan Bulan.
Selanjutnya apabila bukit tersebut longsor, dampaknya akan menuju ke Dusun
Jojogan, Cibuhun dan Nangka Gede. Jadi, warga kami bisa menjauh dari titik
rawan bencana lebih awal jika sirine di Nangka Gede berbunyi tanpa harus
menunggu bunyi alarm pergeseran tanah,” ungkapnya.

“Jika terjadi bencana kembali, untuk Dapur Umum (DU)
akan didirikan di Depan Kantor Desa Pasirpanjang dan Pabuaran, kedua tempat ini
kini juga berfungsi sebagai Posko Penanganan Bencana Alam. Untuk rujukan
penanganan medis terdekat yaitu Puskesmas Bentar Salem, RSUD Kecamatan Bumiayu
dan RSUD Majenang Kabupaten Cilacap. Sosialisasi bagi warga kedua warga desa
binaan ini sedang kami rencanakan secepatnya,” tutupnya. (Aan 0713/Dade
0 Response to "Mitigasi Bencana Minimalisir Longsor Salem Brebes"
Posting Komentar