Paguyuban Nahkoda Kapal Cumi Putra Bahari, Dukung Pileg - Pilpres Damai
Slawi – Radardesa.com. Paguyuban nahkoda kapal cumi “Putra Bahari” Minggu (27/1/2019) menggelar deklarasi dukungan terselenggranya Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 yang aman dan damai. Kegiatan yang berlangsung di Aula Balai Latihan Kerja (BLK) Jl. Raya Pantura Suradadi Kab. Tegal, dihadiri tidak kurang 200 massa nelayan dan nahkoda kapal cumi.
Hadir dalam kesempatan
itu para nahkoda kapal cumi, nelayan, Andi dari KSOP, Kapolsek Suradadi, Rifai ketua
Paguyuban Nahkoda Kapal Cumi Wilayah Pantura Barat. Imam Muhtadi dan sejumlah pengurus paguyuban lainnya.
Disamping mendukung
terselenggaranya Pileg dan Pilpres 2019 yang aman dan damai, para peserta
deklarasi menolak segala bentuk kekekrasan , anarkisme, intoleransi serta
penyebaran berita hoax. Aksi Unras ini dimaksudkan demi menjaga keutuhan NKRI tanpa
sara, hoax dan ujaran kebencian.
Kapolsek Suradadi AKP
Supraptman dalam sambutannya mengatakan aset terbesar bangsa Indonesia adalah
persaudaraan dan keberagaman, Maka segala upaya yang mengarah pada perpecahan
anatar anak bangsa melalui penyebaran ujaran – ujaran kebencian dan berita hoax adalah perbuatan yang tidak beradab sertai
sebagai cermininan dari minimnya akal sehat, ujarnya.
Dikatakan, persatuan
dan kemajemukan Bangsa Indonesia adalah bagian dari fitrah Tuhan serta
merupakan spirit bagi penguatan karakater kebangsaan yang harus dirawat
bersama. “ Sehingga setiap gerakan politik yang mengusung kebencian dan
permusuhan harus kita lawan bersama” ungkapnya
Sementara Ketua Paguyuban Nakoda Kapal Cumi
Putra Bahari, Rifai dalam kata sambutannya mengungakpakan dukungannya terhadap pelaksanaan Pileg dan Pilpres 2019 yang damai. Dibagian lain ia mengungkapkan selama ini para nelayan
di Kabupaten Tegal mengeluhkan lamanya pembuatan berbagai perizinan penangkapan
ikan, terutama Surat Ijin Penangkapan Ikan (SIPI).
Rifai, menyebutkan, nelayan umumnya mengeluh pengurusan SIPI
yang membutuhkan waktu berbulan-bulan, bahkan hingga satu tahun "Pembuatan
SIPI waktunya tidak pasti. Bisa berbulan-bulan, bahkan ada yang setahun
lebih," ujar dia.
Lamanya pembuatan SIPI, kata
Rifai membuat nelayan dihadapkan pada dua pilihan, yakni nekad melaut
dan tidak melaut. Bagi nelayan yang nekad tidak mengantongi SIPI, kata dia,
risikonya akan ditangkap aparat keamanan di laut. Namun, bagi nelayan yang
memilih tidak melaut, mereka akan dihadapkan pada kesulitan ekonomi.
Selanjutnya ketua paguyuban nahkoda kapal cumi Putra Bahari,
Rifai berharap besar agar pembuatan surat ijin penangkapan ikan dibuat mudah dan
cepat. harap Rifai (Dasuki Raswadi)
0 Response to "Paguyuban Nahkoda Kapal Cumi Putra Bahari, Dukung Pileg - Pilpres Damai"
Posting Komentar