Brebes Masih Dipercaya Penyangga Beras Jateng
Rabu, 06 Februari 2019
Kabupaten Brebes,
Ketahanan Pangan,
Pendampingan Babinsa,
Pendidikan,
Penyemprotan Hama Blas,
Pertanian,
Swasembada Pangan
Brebes, Radardesa.com – Produksi padi Gabah Kering Giling (GKG) nasional periode Januari-September
2018 mencapai 49,57 juta ton dari 9,54 juta hektar luas lahan panen. 6 (enam)
provinsi di Pulau Jawa (Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa
Timur dan DIY) masih mendominasi produksi dengan capaian 28,08 juta ton atau
56% dari total produksi nasional.
Bahkan,
Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur berada di urutan teratas dengan produksi
masing-masing 9,31, 8,75 dan 8,1 juta ton. Sedangkan provinsi di luar Jawa,
penyumbang terbesar adalah Sulawesi Selatan dan Sumatera Selatan masing-masing
5,13 dan 2,49 juta ton. Data berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS)
dengan menggunakan metode Kerangka Sampel Area (KSA).
Untuk
wilayah Jateng sendiri, Kabupaten Brebes termasuk dalam enam Kabupaten
penyumbang beras terbesar. Kementan RI dan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Provinsi mentargetkan LTT (Luas Tambah Tanam) Oktober 2018-Maret 2019 sebesar
73,5 hektar. Target ini masih di urutan ke tujuh dari Kabupaten Grobogan,
disusul Blora, Cilacap, Pati, Sragen dan Demak, yang masing-masing 132,4
hektar, 106,4 hektar, 85,6 hektar, 84,5 hektar, 83,2 hektar dan 81 hektar (data
dari Kodam IV Diponegoro tanggal 6 Februari 2019).
Menyikapi
tugas capaian tersebut, TNI yang sudah MoU dengan Kementan RI, terus melakukan
upaya guna mendorong para petani mempercepat tanam dan menambah luas tanam.
Terlihat Serka Jamaludin, Babinsa Koramil 06 Kersana Kodim 0713 Brebes bersama
Sriyani, Staf BP3K Dintan Kabupaten Brebes, melaksanakan pendampingan kepada 20
orang petani dari Kelompok Tani (Poktan) Mekarsari di areal persawahan seluas
15 hektar Desa Sindangjaya dengan penyemprotan hama padi blas. Rabu (6/2/2019).
Babinsa
juga memotivasi petani agar kedepan lebih memaksimalkan penggunaan pupuk,
pasalnya harga jual padi organik lebih tinggi dibanding padi biasa sehingga
tentunya akan berimbas kepada kesejahteraan petani itu sendiri. Sebagai
gambaran, harga padi biasa berkisar 9 ribu/kilogram sedang padi organik antara
14 ribu-15 ribu/kilogram.
Jamaludin
menyatakan bahwa yang dilakukannya guna mensukseskan program swasembada dan
ketahanan pangan pemerintah yaitu membantu mengendalikan inflasi sub sektor
klaster padi. Sementara Ketua Poktan tersebut, H. Dartim mengaku merasa
terhormat ada petugas dari Dinas Pertanian dan TNI mau terjun ke sawah.
(Utsm-Aan0713/Dade).
0 Response to "Brebes Masih Dipercaya Penyangga Beras Jateng"
Posting Komentar