BUKU BIOGRAFI LANANG SETIAWAN SEGERA TERBIT

Tegal. Radardesa.com. Indonesia memiliki banyak tokoh sastra nasional terkenal, seperti Amir Hamzah, Chairil
Anwar, Pramudya Ananta Toer, WS. Rendra, Sapardi Djoko Damono, serta sastrawan-sastrawan lainnya.
Di Tegal salah satu tokoh berpengaruh adalah Lanang Setiawan.

Pernyataan tersebut diiungkapkan Muarif Esage, guru  SMA Negeri l Slawi, Kabupaten Tegal, saat dirinya baru saja menyelesaikan buku tentang biografi  Lanang Setiawan berjudul "Lanang Setiawan, Penjaga Bahasa dan Pelopor Sastra Tegal".

Menurut Muarif, niatan membuat biografi tersebut karena sosok Lanang sebagai peletak batu kreatifitas pertama dalam melahirkan sastra Tegalan banyak mengispiratif  sastrawan Tegal mengikuti jejaknya dalam berkarya. Baik berupa karya puisi, esai, naskah drama bahkan dunia film berbasis bahasa lokal yang selama ini ditekuni Lanang Setiawan sejak tahun 1994.

"Lanang Setiawan adalah pelopor sastra Tegalan yang tidak hanya melahirkan karya puisi, naskah drama, esai, novel, bahkan tembang-tembang Tegalan dan belakangan dia  melahirkan juga satu film perjalanan Walikota Tegal Nursholeh berjudul Titik Balik," kata Muarif yang pada tahun 2008 pernah meraih juara ke-3 dalam Lomba Mengulas Karya Sastra (LMKS) tingkat nasional, diselenggarakan oleh Kementrian Pendidikan Nasional dengan mengkaji kumpulan puisi 'Kalung dari Teman" karya Afrizal Malna.

Ditambahkan, sebagai sastrawan, penulis esai dan wartawan, kata Muarif dalam bukunya itu, Lanang Setiawan dalam beberapa hal, mengingatkannya pada sosok penyair Goenawan Mohamad yang dikenal sebagai penulis “Catatan Pinggir”.

"Paparan yang dikemukakan kritikus  Ignas Kleden ketika membicarakan penyair
Goenawan Mohamad dapat menjadi pembanding yang sangat tepat antara Goenawan Mohamad dengan Lanang Setiawan. Ini kesan saya terhadap sosok Lanang sebagai seniman multitalen," tandas Muarif.

Menurutnya, dalam waktu dekat buku biografi Lanang Setiawan segera terbit. Saat ini naskah tersebut tinggal menunggu tulisan kata pengantar dari Dr. Maufur dan penutup pengantar dari kandidat doktor Dina Nurmalisa.

"Tinggal menanti dua tulisan dari mereka, langsung cetak dan peluncuran," papar Muarif.

Sebagai penyusun buku tersebut dia berharapan buku biografi Lanang Setiawan, dapat membuka ruang literasi tentang sastra Tegal bagi para pelajar sebagai upaya agar mereka dapat ikut menjaga dan melestarikan bahasa Tegal. Kecuali itu upaya agar buku tersebut menjadi bahan ajar bermuatan lokal pada mata pelajaran bahasa Indonesia bagi siswa SLTA, sebagaimana yang telah diamanatkan kurikulum 2013 revisi 2017.

"Itu harapan saya sebagai pendidik,' pungkas Muarif Esage menutup bincang (Dasuki)

Subscribe to receive free email updates: