Kemenangan Jokowi, Proklamsi Kemerdekaan RI Kedua
Slawi – Radardesa.com.
Pengasuh pondok pesantren Mahadhut Tholabah Babakan Kab Tegal KH. Nasichun Isa Mufti
memastikan pasangan calon presiden Joko Widodo – Maruf Amin menang. Estimasi kemengan itu ia
ungkapkan di kediamannya belum lama ini. Menurutnya kememanngan Capres 01
tanggal 17 April 2019 sebagai proklamsi kemerdekaan Indonesia kedua dari penjajahan bangsa sendiri setelah
sebelumnya merdeka tanggal 17 Agustus 1945 dari tangan penjajahan Belanda dan
para sekutunya.
Proklamasi
tanggal 17 April 2019 ditandai oleh kemenangan Capres Jokowi – KH Maruf Amin merupakan
kemerdekaan dari tanggan penajajah dari bangsa sendiri. Bentuk penajajah dari
bangsa sendiri bisa dilihat dari upaya menghidupkan khilafah oleh HTI sikap dan perilaku teror dan radikalisme oleh
mereka yang mengaku Islam. “ Mereka mengaku warga negara Indonesia beragama Islam
namun prilakunya tidak mencerminkan Keindonsiaannya” ujarnya
Gerakan
mereka menurut KH Nasichun sangat jelas dan nyata ingin merubah bentuk negara
NKRI, mengganti Pancasila sebagai dasar negara bahkan ingin menghilangkan
Bhineka Tunggal Ika sebagai ikatan kebangsaan. “ Bung Karno pernah mengatakan
menghadapi penajajah asing jauh lebih gampang dibanding melawan penajajah dari
bangsa sendiri lebih sulit” ujar Nasichun mengucap ulang ulang kata – kata Bung
Karno,
Menurutnya
dalam dekade ini bangsa Indonesia telah dijajah oleh bangsa sendiri. Bentuk penjajahahn itu munculnya gerakan
secara masif dalam upaya menggantikan dan merubah dasar negara Pancasila,
Bhineka unggal Ika dan bentuk negara NKRI
menjadi bentuk negara yang lain.
Tindakan
merongrong terhadap NKRI itu lewat
berbagai gerakan seperti teror bom diberbagai tempat, sikap dan prilaku
radikalisme dengan mengantasnaamakan agama. Ujung – ujungnya yang menjadi
korban adalah sesama muslim. Termasuk adanya upaya mengggantikan bentuk negara
dengan bentuk lain seperti khilafah oleh organisasi HTI.
Langkah
tepat telah diambil pemerintah dibawah kepemimpinan Jokowi mendasari keputusan
pengadilan telah menjadikan organisasi HTI menjadi organisasi terlarang dan tak
berhak hidup dibumi Indonesia.“ Saya menyimpulkan kemenangna Jokowi dalam
Pilpres 17 April 2019 merupakan proklamsi kemerdekaan kedua bagi NKRI dari
penajajahan bangsanya sendiri” ujarnya
Dalam
kesempatan yang sama KH Nasichun menjelaskan, kelompok mereka tidak hanya
menajajah bangsanya sendiri namun juga melakukan upaya pelemahan, penghancuran
ormas Islam terbesar di tanah air yakni Nahdlatul Ulama (NU). Mereka tahu, NU
merupakan Ormas Islam yang tidak hanya turut melahirkan NKRI namun juga begitu
setia menjaga dan mengawal NKRI yang berlandaskan Pancasila. “ Kelompok wahabi tanpa disadari
mereka masuk ke jamiyah NU, setelah mendapat tempat mereka mulai memberikan
doktrin – doktri wahabi. Ini yang harus diwaspadai oleh warga Nahdliyin. Namun
Alhamdulillah pelatihan kader di internal NU mulai berjalan seperti Pelatihan
Kader Nahdlatul Ulama (PKNU)” ungkapnya
Andil
besar NU dalam melahirkan dan mengawal
NKRI diakui oleh negara terbukti dengan ditetapkannya tanggal 22 Oktober sebagai hari Santri
Nasional. “ Lewat resolusi jihad yang dikumandangkan pendiri NU KH Hasyim Asyari tergeraklah
perlawan terhadap Belanda dalam pertempuran 10 November 1945 yang kemudian
diperingati sebagai hari Pahlawan” ungkapnya
Sebagai
Ormas terbesar NU, tidak hanya dijajah pihak
luar namun juga dari dalam internal NU sendiri. Dari internal ada upaya
mengkerdilkan dengan menjadikan NU sebagai kendaraan politik yang sempit dan sesaat demi kepentingan pribadi perseorangan. “
Mereka memanfaatkan NU untuk kepentingan mencari uang, kedudukan dan jabatan yang sesaat, padahal politik NU itu politik kenegaraan”
katanya. (Dasuki)
0 Response to "Kemenangan Jokowi, Proklamsi Kemerdekaan RI Kedua"
Posting Komentar