Demonstration Plot Ciherang di Tanjung Brebes
Jumat, 14 Juni 2019
Meningkatkan Produktivitas Pertanian,
Nutrisi Ramah Lingkungan,
Padi Ciherang,
Pupuk Cair,
Tanjung Brebes,
Wijayakusuma
Brebes, Radardesa.com – Pada revolusi hijau saat ini,
salah satu intensifikasi peningkatan produktivitas tanaman padi yang dilakukan
petani di Indonesia adalah dengan menambah penggunaan pupuk kimia dan
pestisida, namun lambat-laun menimbulkan berbagai masalah.
Pencemaran lingkungan dan eksplosifnya
hama padi dapat menyebabkan petani gagal total. Demi menjaga keutuhan stok
beras daerah dan nasional yang merupakan bahan makanan pokok terpenting bagi
masyarakat terbesar Indonesia, anggota TNI Kodim 0713 Brebes dari Koramil 04
Tanjung, terus melakukan pendampingan kepada petani di Demonstration Plot
(Demplot) pada areal persawah seluas 1 hektar milik Sujito, Desa Karangreja
Kecamatan Tanjung Kabupaten Brebes.
Terlihat Kopda Rustono Ali melakukan
pengecekan mingguan tanaman di Demplot yang menggunakan pupuk/nutrisi cair
“Wijayakusuma”. Didapati peningkatan pH tanah dari 6,1 menjadi 6,8, Jumat pagi
(14/6/2019).
Terpisah, diungkapkan Danramil, Kapten
Infanteri Muhtadi bahwa, jika terjadi kenaikan harga beras atau kurangnya stok
beras nasional akan berdampak negatif bagi kondisi sosial dan ekonomi
masyarakat Indonesia termasuk pertahanan dan keamanan. Pasalnya, makanan
merupakan sumber energy termasuk bagi prajurit.
“Petani disini cenderung memilih padi
jenis Ciherang karena usianya sangat pendek sehingga dapat dipanen pada umur
80-96 hari setelah ditanam,” ujarnya.
Ditambahkannya, dari hasil pengecekan padi
minggu ke-5, didapatkan peningkatan anakan setelah penyemprotan dengan Nutrisi
Wijayakusuma adalah dari 6 menjadi 12 anakan dan bertambahnya tinggi dari 40
menjadi 60 centimeter dari normalnya 20 centimeter.
“Ini merupakan salah satu inovasi baru
bersama TNI dalam meningkatkan produksi padi. Jadi petani intinya diajak
kembali ramah lingkungan, karena pupuk ini juga bisa dikombinasikan dengan
pupuk kimia dan sangat baik untuk menetralkan pH tanah,” imbuhnya.
Selain percontohan kepada para petani di
Brebes tersebut, para Babinsa juga melakukan upaya lainnya berupa memotivasi
petani untuk mengolah lahan tidur guna meningkatkan produktivitas per satuan
luas atau Luas Tambah Tanam (LTT), mengingat semakin menurunnya luas persawahan
akibat konversi non-pertanian terutama bagi pemukiman. (Aanbrebes/Dade).
0 Response to "Demonstration Plot Ciherang di Tanjung Brebes"
Posting Komentar