Pengurus Daerah Pemuda Muhammadiyah Banyumas Gelar Seminar Tangkal Radikalisme
Banyumas. Radardesa.com - Dalam melakukan upaya menangkal radikalisme Pengurus Daerah Pemuda Muhammadiyah Kab. Banyumas Kamis (24/10/2019) menggelar seminar dan diskusi menangkal prilaku radikalisme. Kegiatan yang berlangsung di Gedung Dakwah Muhammadiyah Jalan Gerilya Tanjung Purwokerto, Kab. Banyumas. Menghadirkan nara sumber :Nur Fauzi, SH.I Ketua FKDM Banyumas, Makrus Ahmadi, MM Akademisi Universitas Muhammadiyah Purwokerto dan Imam Syafi’i Eks Napiter. Sebagai moderator Azhar Syukri Ramadhan yang juga Kokam. dan jajaran Pengurus Cabang Pemuda Muhammadiyah dan Angkatan Muda Muhammadiyah se-Kab. Banyumas
Nur Fauzi,S.H.I Ketua FKDM dan Ketua PDPM Banyumas 2015-2019 dalam
materinya yang berjudul “ Memperteguh Islam yang berkemajuan dan ke Indonesiaan
untuk menangkal gerakan Radikalisme" : Dikatakan memiliki sikap dan
pemahaman radikal tidak mesti menjadikan seseorang terjerumus dalam paham dan
aksi terorisme. Hal yang perlu dilakukan sekarang adalah membentengi generasi
muda dari keterpengaruhan ajaran dan ajakan kekerasan.
Ada tiga institusi sosial yang sangat penting untuk
memerankan diri dalam melindungi generasi muda yakni: pendidikan, melalui peran lembaga
pendidikan, guru dan kurikulum dalam memperkuat wawasan kebangsaan, sikap
moderat dan toleran pada generasi muda. Kedua keluarga, melalui peran orang tua
dalam menanamkan cinta dan kasih sayang kepada generasi muda dan menjadikan
keluarga sebagai unit konsultasi dan diskusi dan yang ketiga komunitas:melalui
peran tokoh masyarakat di lingkungan masyarakat dalam menciptakan ruang
kondusif bagi terciptanya budaya perdamaian di kalangan generasi muda.
Beberapa hal yang bisa dilakukan dalam rangka menangkal
pengaruh paham dan ajaran radikal diantaranya tanamkan jiwa nasionalisme dan
kecintaan terhadap NKRI. Perkaya wawasan keagamaan yang moderat, toleran, berkemajuan
dan mencerahkan. Bentengi keyakinan diri dengan selalu waspada terhadap
provokasi, hasutan dan pola rekruitmen teroris baik di lingkungan masyarakat
maupun dunia maya.
Membangun jejaring dengan komunitas damai baik offline maupun
online untuk menambah wawasan dan pengetahuan Dan bergabung dengan komunitas
yang membanjiri dunia maya dengan pesan-pesan perdamaian dan cinta NKRI.:
Radikalisme tidak sesuai dengan ajaran Islam sehingga tidak
patut untuk ditujukan dalam agama Islam karena sesungguhnya dalam lsIam tidak ada
yang namanya radikalisme. Dalam AI Qur’an dan hadits sendiri memerintahkan
umatnya untuk saling menghormati dan menyayangi serta bersikap lemah Iembut
kepada orang lain meskipun orang itu penganut agama lain, ungkap Nur Fauzi,S.H.I
Sementara, Imam Syafi’i ,Eks Napiter Kab. Banyumas dalam
paparannya mengisahkan dirinya ditangkap pada 2013 karena merencanakan peledakkan kantor
Kedubes Myanmar. Pada Agustus 2013 ia ditangkap di Kemranjen Banyumas dan
menjalani hukuman 4 tahun , 2 tahun di LP Kelapa Dua Depok dan 2 tahun di LP
Porong Surabaya
Ditahun 2017 mendapatkan pembebasan bersyarat dan kembali ke
rumah orang tua di Kemranjen. Kebingungan muncul karena sudah tidak tahu lagi
apa yang harus dikerjakan. Berterima kasih kepada Kesbangpol, TNI dan Polri
yang telah membantunya dalam hal ekonomi dan beradaptasi dengan lingkungan
sekitar pasca ia ditahan
Lebih lanjut Imam Syafi’I mengajak agar semua umat muslim kembali
kepada Islam nenek moyang, seperti NU
dan Muhammadiyah agar ajaran yang lakukan sesuai dengan ajaran Islam
sesungguhnya “Saya sebagai seorang mantan napi teroris, ada semacam tanggung
jawab dalam diri saya untuk mencegah masyarakat agar tidak terjerat terorisme.
Saya mengajak kepada pemuda bahwa sekecil apa pun tindak terorisme tidak ada
benarnya, hanyalah kerugian yang timbul dari terorisme” ajaknya
Dikatakan, dirinya berkomitmen untuk kembali ke NKRI dan
berpesan kepada para pemangku kepentingan khususnya Kades sampai tingkat RT/RW,
tokoh agama dan tokoh pemuda untuk waspada terhadap orang asing yang ada di
wilayahnya. Aturan Tamu 1x24 jam jangan diremehkan serta perlunya kegiatan Siskamling.
Tanpa bantuan seluruh elemen masyarakat maka deteksi dini
terhadap teroris tidak mungkin terwujud. Hati-hati dalam pergaulan, ketika
mengikuti kajian maka harus diketahui dahulu kajiannya tentang apa. Dijelaskan
ciri-ciri pok radikalisme, teroris antara lain: gampang mengkafirkan orang lain
dan kajiannya tidak umum serta tersembunyi. “Sehingga saya mengajak agar
tinggalkan kajian seperti itu dan lebih baik kembali ajaran Islam moderat
seperti NU atau Muhamadiyah “ pesannya
Kegiatan seminar dan diskusi ini ditutup dengan Deklarasi
Angkatan Muda Muhammadiyah Kab. Banyumas Menolak Radikalisme. Dalam
deklarasinya dinyatakan dengan tegas: bahwa radikalisme adalah faham yang tidak
sesuai dengan ajanm Islam., tindakan Kekerasan dalam segala bentuk apapun
adalah perbuatan melawan hukum dan bertentangan dengan Pancasila Dan UUD 1945.
Da radikaliseme serta kekerasan adalah sikap yang bertentangan dengan ajaran
agama manapun. Oleh karenanya angkatan Muda Muhammadiyah Banyumas menolak
dengan tegas paham radikalisme dan tindakan kekerasan dalam bentuk apapun. Angkatan
Muda Muhammadiyah Banyumas akan berperan aktif dalam menjaga padamaian dan
suasana kondusif di Kabupaten Banyumas Jawa Tengah Dan Negara Kesatuan Republik
lndonesia.(Siti Aminah)
0 Response to "Pengurus Daerah Pemuda Muhammadiyah Banyumas Gelar Seminar Tangkal Radikalisme"
Posting Komentar