Wisata Sawah Batu Bukateja Punya Daya Tarik Tersendiri
Slawi – Radardesa.com - Desa Bukateja terdapat area persawahan yang
sangat luas terbentang, dengan total luasan hampir 83 hektar. Lebih dari
500 orang warga Desa Bukateja mencari penghidupan di bidang pertanian, hal ini
menunjukkan bahwa sawah adalah salah satu sumber kehidupan utama bagi desa
berpenduduk 872 KK ini.
Karena Desa Bukateja
merupakan salah satu ujung terjauh sebaran batuan geologi dari aktivitas
vulkanik Gunung Slamet, maka tidak heran bebatuan sisa-sisa vulkanik ini
tersebar luas di sepanjang area desa, baik di permukaan tanah maupun di bawah
lapisan tanah, termasuk di area persawahan,
Hal itu diutarakan
Kades Bukateja Supendi pada wartawan ditengah acara launching yang juga
dihadiri Bupati tegal Hj. Umi Azizah, Jajaran Forkompincam dan Forkompinda .
Dikatakan, dalam
menggarap sawahnya, warga selalu menjumpai bebatuan dalam jumlah yang tidak
sedikit dengan berbagai ukuran. Untuk batu-batuan yang tidak terlalu besar,
batu-batuan ini akan ditata ditumpuk rapi sedemikian rupa dimanfaatkan sebagai
pematang sawah. Untuk batu-batuan berukuran besar biasanya akan dibiarkan saja
di sawah, atau dipecah-pecah menjadi ukuran yang lebih kecil, untuk
dimanfaatkan sebagai bahan bangunan
Sawah dengan pematang
dari tanah dan tatanan batu-batuan sisa aktivitas vulkanik yang terlihat unik
ini menjadi ciri khas hamparan sawah di desa Bukateja dan beberapa desa
sekitarnya. Karena itu lahirlah gagasan "branding desa" dengan
sebutan "Sawah Batu", sebagai sebuah identitas yang menggambarkan
karakteristik alam yang spesifik di Desa Bukateja.
Menurutnya, walaupun
tanahnya sangat subur, namun salah satu kendala terbesar dalam aktivitas
pertanian di Desa Bukateja adalah minimnya air di musim kemarau. Jangankan
untuk mengairi sawah, guna mencukupi kebutuhan keseharian warga untuk keperluan
kamar mandi dan cuci di musim kemarau pun cukup sulit. Sebagian sumur warga di
desa ini menjadi kering di musim kemarau.
Lahan-lahan pertanian
menjadi kering dan tidak produktif di musim kemarau, dan tentu saja hal ini
membuat kondisi perekonomian desa terganggu. Hal ini menyebabkan sebagian warga
desa pergi merantau di musim kemarau, dan baru kembali pulang ke desanya di
musim hujan.
Dari pemetaan kondisi
tersebut, lahirlah gagasan dari Pemerintah Desa Bukateja untuk mengembangkan
aktivitas wisata desa, sebagai salah satu alternatif solusi untuk membangkitkan
perekonomian desa, mengurangi angka urbanisasi, serta mengembangkan potensi sumber
daya manusia, khususnya bagi kalangan anak muda desa.
Sejak bulan Maret
2019, Pemerintah Desa Bukateja bekerja sama dengan HIDORA (Hiduplah Indonesia
Raya) merancang konsep pengembangan wisata desa yang sesuai dengan karakter dan
potensi yang ada di Desa Bukateja. HIDORA merupakan lembaga yang intens dalam
mengembangkan berbagai program pemberdayaan masyarakat melalui wisata desa,
berbasis pelestarian budaya dan konservasi alam serta lingkungan hidup, yang
sudah banyak bergerak mendampingi desa-desa di wilayah Kabupaten Tegal dan di
beberapa kota/kabupaten di Jawa Timur (Banyuwangi, Jember, Malang).
Karakter dan ciri khas
Desa Bukateja dengan sawah batu-nya menjadi gagasan mendasar yang direncanakan
untuk dikembangkan sebagai potensi wisata di Desa Bukateja. Wisata Sawah Batu
Bukateja, demikian "judul" program yang mendapatkan pembiayaan dari
Dana Desa ini, sebagai salah satu usaha dari BUMDes (Badan Usaha Milik Desa)
Desa Bukateja, dan dikelola oleh Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) Desa
Bukateja, tutur Supendi (Siti Aminah).
0 Response to "Wisata Sawah Batu Bukateja Punya Daya Tarik Tersendiri"
Posting Komentar