Cegah Konflik Sosial Asintel Mabesad Gandeng Kodim Jayapura Gelar Binkom
Jayapura – Untuk mengantisipasi dan deteksi dini terjadinya konflik sosial,
Asintel Mabesad bersama Kodim 1701/Jayapura menggelar kegiatan Binkom Cegah
Konflik Sosial dengan tema “Peran Seluruh Komponen Masyarakat Dalam Mencegah
Konflik Sosial”, kegiatan ini diselenggarakan di Aula Sian Soor Kantor Walikota
Jayapura, Jl. Balai Kota, Kelurahan Entrop, Distrik Jayapura. Rabu
(13/09/2023).
Dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat di Kota Jayapura seperti tokoh
adat, tokoh pemuda, organisasi, tokoh agama, paguyuban serta TNI/Polri acara
ini diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan akan potensi terjadinya
gejolak konflik sosial.
Acara diawali dengan sambutan Dandim 1701/Jayapura dalam hal ini diwakili
oleh Kepala Staf Kodim 1701/Jayapura Letkol Arm Mustafa Lara, S.T.,
menyampaikan ucapan selamat datang kepada Tim Sintel Mabesad dan para tamu
undangan yang hadir. Menurutnya acara audiensi ini merupakan nilai yang sangat
penting di era globalisasi informasi yang sangat rentan dengan berbagai kondisi
negatif dan upaya untuk mencegah penyebaran yang bertentangan dengan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar 1945.
“Dengan memahami bahaya tersebut maka kita akan dapat menempatkan diri
untuk tetap menjaga mematuhi dan membantu serta mentaati peraturan yang sudah
ditetapkan. Untuk masyarakat dapatnya berperan aktif dalam upaya-upaya yang
terjadi dengan kelompok sosial masyarakat dan selalu bekerja sama untuk menjaga
persatuan dan kesatuan,” ujarnya.
“Kegiatan seperti ini merupakan salah satu solusi untuk mencegah terjadinya
mobilitas sosial yang terjadi dengan segala masyarakat dan dapat menimbulkan
konflik horizontal khususnya untuk wilayah Provinsi Papua,” pungkas Letkol
Mustafa.
Ketua Tim Binkom Cegah Konflik Sosial, Kolonel Inf Totok Sutriono, S. Sos.,
dalam sambutannya mengatakan sejak Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus
1945 hingga sekarang, keberlangsungan penyelenggaraan pembangunan nasional
tidak pernah bebas dari ancaman keamanan.
“Berbagai gejolak yang membahayakan keamanan nasional, mulai dari
pemberontakan, separatisme, terorisme, kerusuhan hingga terjadi konflik sosial
menjadi pengalaman buruk yang mengakibatkan terganggunya stabilitas keamanan
nasional,” ujarnya.
Lanjut Kolonel Totok, di samping itu, transisi demokrasi dalam tatanan
dunia yang semakin terbuka mengakibatkan makin cepatnya dinamika sosial.
Kondisi tersebut menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara yang rawan
konflik, baik konflik yang bersifat vertikal maupun horizontal.
“Konflik tersebut, terbukti telah mengakibatkan hilangnya rasa aman,
timbulnya rasa takut masyarakat, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda,
korban jiwa dan trauma psikologis seperti dendam, benci, dan antipati, sehingga
menghambat terwujudnya kesejahteraan umum,” jelasnya.
Kolonel Totok menambahkan pada 2024 mendatang Indonesia akan
menyelenggarakan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, pemilihan anggota
legislatif, serta pemilihan kepala daerah.
Pada hakikatnya Pemilu merupakan sarana konkret bagi rakyat untuk
menentukan pemimpin pemerintahan dan diharapkan masyarakat antusias
berpartisipasi dalam penyelenggaraan Pemilu serentak 2024.
“Untuk itu sinergitas perlu dibangun secara lebih luas antara Pemerintah
dengan Stakeholder lainnya dalam upaya mencapai hasil Pilkada yang berkualitas
dan berintegritas,” imbuhnya.
Dalam menghadapi berbagai macam problematika bangsa ini, diperlukan
langkah-langkah yang baik, cerdas, benar, dan bijaksana dari seluruh pihak.
Konflik bukan tanggung jawab pemerintah semata-mata. Melainkan, tanggung
jawab seluruh pihak yang memiliki tanggung jawab moral.
“Oleh karena itu, upaya untuk mencegah terjadinya konflik sosial merupakan
langkah strategis yang perlu dilakukan agar konflik sosial tidak semakin
meluas, sehingga stabilitas keamanan yang kondusif tetap terjaga,” tandasnya.
Kegiatan Binkom cegah konflik sosial di wilayah Kodim 1701/ Jayapura
merupakan salah satu upaya preventif melalui metode ceramah dan tanya jawab.
Selama kegiatan para peserta akan menerima pemaparan materi dari para
narasumber dengan tema “Peran Seluruh Komponen Masyarakat Dalam Mencegah
Konflik Sosial”.
“Marilah kita segenap komponen bangsa selalu bekerja sama menjaga persatuan
dan kesatuan bangsa di tengah-tengah situasi yang sedang dilanda berbagai
permasalahan,” ajak Kolonel Totok.
Ia meminta agar segera laporkan kepada pihak yang berwenang apabila
terdapat hal-hal yang mengarah pada potensi konflik di sekitar tempat tinggal
masing-masing, sehingga upaya preventif dapat ditempuh guna menghindari
kerugian.
“Ikuti kegiatan dengan motivasi dan semangat tinggi. Manfaatkan dengan
sebaik-baiknya kegiatan ini serta jadikan sebagai wahana untuk mendiskusikan
solusi terhadap persoalan di wilayah,” pungkasnya.
Turut hadir pada acara tersebut Waasintel Kasad Brigjen TNI Antoninho Rangel Da Silva, S.P., M.Han., Kasi Intel Kasrem172/PWY Kolonel Kav Kristyanto, Kapolresta Jayapura Kota Kombes Pol Dr. Victor D. Mackbon, S.H., S.IK., M.H., M.Si., Waasintel Kasdam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Farid Hidayat, PSC., M.Sc., Dantim Lantamal X Jayapura Letkol Laut (KH) Kemas M. Yusri Dipotunoyo, S.H., M.Si., M.Tr.Opsla., Kakesbangpol Kota Jayapura Raimondus Mote, S.STP., Ketua Barisan Merah Putih Provinsi Papua Max Ohee, Kepala Penghubung Komisi Yudisial RI Wilaya Papua Dr. Metodius Kosay, Ketua Rapi Daerah 27 Provinsi Papua Muhamad Fahri, Kepala Suku Jayawijaya/Laapago di Kota Jayapura David Miara Hubi dan sejumlah tokoh – tokoh serta sejumlah masyarakat yang mengikuti acara audiensi tersebut. (Redaksi Papua)
0 Response to "Cegah Konflik Sosial Asintel Mabesad Gandeng Kodim Jayapura Gelar Binkom"
Posting Komentar