Terima Aspirasi Masyarakat Adat Grime Nawa Pasca Peristiwa 1 Januari, Dandim Jayapura Minta Semua Pihak Harus Bersabar
Sentani
– Dandim 1701/Jayapura Kolonel Inf Hendry Widodo dan Pj. Bupati Jayapura
Triwarno Purnomo, S.STP., M.Si., menerima aspirasi masyarakat adat Grime Nawa
dan mempertemukan para pemangku kepentingan dalam rangka mediasi penyelesaian pasca
kejadian pada 1 januari 2024 yang mengakibatkan 1 korban meninggal dunia serta
pembakaran beberapa rumah warga Kampung Karya Bumi, Distrik Namblong, Kabupaten
Jayapura.
Mediasi
dan penyerahan aspirasi masyarakat adat Grime Nawa diserahkan langsung oleh
Sadrak Wamebu selaku Ketua Dewan Adat Suku Grime Nawa kepada Bupati Jayapura
dan Dandim 1701/Jayapura bertempat di Kampung Kwansu, Distrik Kemtuk, Kabupaten
Jayapura. Jumat (5/1/2023).
Pertemuan
ini juga dihadiri oleh Sekda Kabupaten Jayapura, Kabid Humas Polda Papua
mewakili Kapolda Papua, WadanrindamXVII/Cendrawasih, Ketua DPRD Kabupaten
Jayapura, Kapolres Jayapura, Tokoh Intelektual Adat Tabi dan Saereri, Kepala
Distrik Kemtuk Gresi, Kepala Distrik Nimboran, Ketua Klasis Kemtuk Gresi,
Perwakilan Paguyuban Masyarakat Karya Bumi, para Kepala Suku, para Ondoafi dan
keluarga almarhum serta masyarakat setempat.
Mengawali
acara penyerahan aspirasi masyarakat adat Grime Nawa, juru bicara keluarga Daud
Bano (korban meninggal dunia), Seblon Dwaa menyampaikan permintaan maaf atas
peristiwa yang telah terjadi pada tanggal 1 Januari kemarin. Ia juga telah
menyerahkan aspirasi dan tuntutan kepada Dewan Adat Grime Nawa untuk diteruskan
kepada Pemerintah Daerah.
“Saya
atas nama keluarga Bano dan seluruh warga Kwansu menyerahkan sepenuhnya terkait
permasalahan tanggal 1 kepada Ketua Dewan Adat Grime Nawa. Mulai hari ini,
tidak ada yang jadi kayu bakar dan api-api kecil. Kami sekeluarga meminta maaf
apabila ada sikap korban yang tidak baik selama masa hidupnya,” ujarnya.
Seblon
Dwaa juga mengajak seluruh warga Kampung Karya Bumi yang masih mengungsi di
Distrik Nimbongkrang untuk dapat kembali ke rumah masing-masing. Ia mengatakan
masyarakat Kwansu menjamin keamanan dari warga Kampung Karya Bumi.
Selanjutnya
pembacaan aspirasi masyarakat adat Grime Nawa yang dibacakan oleh Ketua Dewan
Adat Suku Grime Nawa. Terkait hal itu, Sadrak Wamebu membacakan 9 poin aspirasi
yang kemudian akan ditindak lanjuti oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Jayapura
sebagai perpanjangan tangan dari Pemerintah Pusat di Jakarta.
“Saya
selaku Ketua Dewan Adat Grime Nawa sekaligus mewakili keluarga almarhum Daud
Bano akan menyerahkan aspirasi ini secara langsung kepada saudaraku Triwarno
Pj. Bupati Jayapura,” ucapnya sembari menyerahkan map yang berisi aspirasi
masyarakat adat Grime Nawa.
Menanggapi
diserahkannya aspirasi tersebut, Pj. Bupati Jayapura mengatakan, “Saya selaku
pejabat bupati menerima aspirasi dari dewan adat dan setelah menerima saya
berharap besar dengan penuh kesadaran yang dilandasi dengan penuh rasa tanggung
jawab mari kita pulihkan situasi dan bikin damai Jayapura ini,” ujarnya.
“Jangan
ada lagi yang jadi api, tetapi harus jadi air biar semuanya sejuk dan damai,
ini yang menunjukkan antara masyarakat adat dan masyarakat trans yang sudah
berlangsung puluhan tahun di daearah ini mari kita jaga bersama-sama, sehingga
kembalinya leseimbangan dan ketrentaman hidup,” pungkas Triwarno.
Seusai
penyerahan aspirasi, Dandim 1701/Jayapura menyampaikan permohonan maaf atas
peristiwa yang telah terjadi, “Saya selaku Dandim 1701/Jayapura yang juga
membawahi wilayah Nimboran, turut berbela sungkawa yang sangat mendalam dan
mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas peristiwa yang sangat
disayangkan ini, ini hal yang kita tidak inginkan bersama,” ungkap Dandim.
Kolonel
Hendry Widodo juga menyampaikan permintaan maaf dari Sertu Adhar kepada
keluarga almarhum. Menurutnya tidak ada niatan dari yang bersangkutan untuk
menghilangkan nyawa seseorang, ini merupakan tindakan spontanitas untuk membela
diri.
“Saat ini yang bersangkutan sedang mengikuti proses di Pomdam, kita semuanya transparan, namun harap bersabar karena ada proses persidangan yang harus dilalui,” tutup Dandim. (Redaksi Papua)
0 Response to "Terima Aspirasi Masyarakat Adat Grime Nawa Pasca Peristiwa 1 Januari, Dandim Jayapura Minta Semua Pihak Harus Bersabar"
Posting Komentar